Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di PandeglangKenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pulau Deli | Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pulau Deli


Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pulau Deli merupakan salah satu pulau terluar yang terletak di Samudera Hindia. Pulau dengan keliling sekitar 25 km itu adalah tempat titik dasar batas wilayah di Selatan Propinsi Banten. Pulau yang luasnya sekitar 650 hektar tersebut dibagian tengahnya merupakan rawa-rawa yang genangan airnya meluas sekitar 50 hektar di musim hujan. Tempat tertinggi di Pulau deli hanya sekitar 5 meter, namun sebagian besar pulau yang berstatus hutan lindung tersebut dipenuhi beragam pepohonan. Sekeliling Pulau Deli trumbu karang menjadi pagar yang sulit dilintasi apalagi disaat surut, satu-satunya lokasi yang relatif aman bagi perahu untuk mendekati pantai adalah di wilayah blok Penyu



Jika anda ingin Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pulau Deli dapat dicapai melalui jalan darat dari Jakarta menuju Pandeglang dengan kendaraan roda empat, dengan jarak sekitar 111 km. Untuk menuju Pulau Deli, dari Pandeglang perjalanan ditempuh melalui Pelabuhan Muara Binuangen yang terletak di Pantai Binuangen. Dari Pantai Binuangen ke Pulau Deli digunakan kapal motor berkecepatan rata-rata 5 knot yang apabila laut dalam kondisi tenang. menempuh waktu 3-4 jam



Kondisi perairan di sekitar Pulau Deli jernih dengan ombak yang relatif tinggi sebagaimana karakteristik perairan di pantai selatan Pulau Jawa. Arus di daerah perairan pulau ini tidak menentu walaupun cenderung berasal dari arah barat dan timur karena posisinya terletak di perairan laut terbuka Samudera Hindia. Tinggi gelombang rata-rata di daerah ini adalah 2-3 meter. Pada musim tertentu, tinggi gelombang dapat mencapai 5-6 meter bahkan lebih. Pantai di sepanjang Pulau Deli bentuknya berubah-ubah tergantung kekuatan ombak. Pada tempat yang sama terkadang keadaan pantainya landai dan cukup lebar tetapi di lain waktu dapat menjadi curam dan sempit. Air laut cukup jernih sehingga dari permukaan dapat dilihat batu-batu karang yang keadaannya sudah mati.



Nilai tambah dalam Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pulau Deli adalah memiliki berbagai jenis tutupan terumbu karang, namun tidak semua perairan terdapat terumbu karang yang masih hidup. Biota yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang dasar perairan Pulau Deli didominasi oleh kelompok ikan karang dan udang lobster. Selain berbagai jenis ikan, juga ditemukan sea weed dengan kadar minimum. Di bagian barat laut Pulau Deli terdapat ekosistem terumbu karang yang masih baik keadaannya, yaitu di sekitar Blok Pondok Gede. Di antara jenis batu karang yang ditemukan antara lain acropora bercabang dan bermacam-macam ganggang yang terutama terdapat di pantai selatan.



Perairan Pulau Deli memiliki kekayaan hayati yang melimpah, antara lain berbagai jenis ikan karang, ikan pelagis besar dan kecil seperti jenis tuna, tenggiri, tongkol, kembung dan ikan lainnya. Sekitar Pulau Deli menjadi area penting bagi nelayan dan penduduk setempat sebagai daerah penangkapan ikan dan udang lobster. Alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan antara lain pancing tonda, pancing rawai, purse seine dan gillnet. Cukup untuk menambah akan pengalaman dalam program Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang



Potensi sumberdaya alam di Pulau Deli akan meningkat kan potensi Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang yaitu berupa satwa kera ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang dapat memberikan sumbangan bagi devisa negara dan penyerapan tenaga kerja untuk mengusahakannya dengan cara dijual atau diekspor. Sekarang kawasan hutan Pulau Deli yang berada di pandeglang dikelola oleh Perum Perhutani Provinsi Banten sehingga untuk memasuki Pulau Deli harus mendapat ijin dari Perhutani Banten. Satwa asli yang dapat dijumpai di Pulau Deli adalah burung raja udang (Halcyon chloris) dan burung dara laut (Chlidonias leucopterus) serta biawak (Varanus salvator) dan sanca emas (Phyton sp) yang merupakan predator bagi kera ekor panjang. Sebagaimana daerah pantai lain, di kawasan ini juga banyak ditemukan jenis-jenis moluska seperti kumang, matapeucang dan kepiting. Satwa di Pulau deli yang dilindungi antara lain burung raja udang, pecuk ular, elang laut dan kuntul karang dari kelas aves, sedangkan dari kelas reptilia adalah sanca bodo dan sanca emas. Di antara satwa yang berada di Pulau Deli ada beberapa yang bukan asli kawasan yaitu kera ekor panjang, katak dan tikus. Di bagian utara Pulau Deli, vegetasi didominasi oleh katapang (Terminalia catappa), nyamplung (Calophyllum inophyllum) dan butun (Baringtonia asiatica). Sedangkan mulai pantai bagian timur ke arah selatan didominasi oleh pandan (Pandanus tectorius). Disamping itu terdapat pula bintaro (Cerbera manghas Vesque). Di pantai bagian selatan pulau ini tidak dijumpai pepohonan seperti di pantai utara. Pantai di Pulau Deli agak tinggi dan kering sehingga tidak dijumpai ekosistem mangrove. Vegetasi katapang (Terminalia catappa) di Pulau Deli Bagian tengah pulau pada musim hujan banyak yang tergenang air dan menyerupai rawa-rawa kecil. Pepohonan yang dijumpai di sini adalah khas tumbuhan hutan daratan rendah seperti gempol (Anthocephalus cadamba) dan ipis kulit (Kibessia azurea). Genangan rawa yang cukup luas sebagian besar tertutup oleh walingi (Scirpus grossus). Selai itu terdapat pula rumput kibau dan kipangku. Pada rawa-rawa dijumpai ganggang. Di samping pepohonan, ditemukan juga jenis-jenis tumbuhan bawah seperti sulangkar (Leea indica), iles-iles (Amorphophallus campanulatus) dan pacing (Costus speciosus). Jenis liana/epiphyt yang ditemukan diantaranya rotan (Callamus sp) dan kadaka (Drymaria sp). Dilihat dari jenis tumbuhan yang ada, di Pulau Deli ditemukan tipe ekosistem hutan pantai dan hutan dataran rendah. Hutan pantai dicirikan dengan adanya ketapang, nyamplung dan butun. Sedangkan gempol, ipis kulit, hampelas biasa terdapat pada hutan dataran rendah. Sebagian besar kawasan hutan lindung di Pulau deli masih berupa hutan alam. Dengan demikian vegetasi yang ada masih asli. Hanya di dekat base camp penangkar milik CV. Primates yang terdapat beberapa tanaman perdu bukan asli. Pohon yang mendominasi kawasan hutan lindung adalah merbau, selanjutnya adalah jambu kopo, hampelas, ipis kulit dan kitambaga. Pada pantai utara pulau ditumbuhi oleh pohon-pohon berkayu dengan tajuk yang cukup rapat. Jenis yang banyak ditemukan adalah katapang, nyamplung, kempis dan badur. Mulai bagian timur sampai ke selatan dan barat, hanya ditemukan jenis pandan, bintaro dan beberapa tumbuhan bawah. Tumbuhannya tampak meranggas disebabkan oleh terpaan angin barat yang cukup kencang. Di antara jenis tumbuhan yang tidak terlalu banyak di hutan lindung Pulau Deli terdapat binar dan hantap yang menurut Laporan Balai Penyelidikan Kehutanan No. 35 (tahun 1950) termasuk pohon yang jarang didapat. Di samping itu juga terdapat tumbuhan yang berkhasiat obat, seperti tercantum di dalam Buku Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia , dan teruskan program Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang


 
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang